Menjadikan Usaha Kita Tumbuh 2
Salam
entrepreneur, UC onliner..
Dalam
postingan kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu yang saya dapat dari
pembelajaran minggu ke 2 di Universitas Ciputra Entrepreneurship Oline (UCEO).
postingan ini adalah salah satu tugas refleksi di minggu ke 2 yang pada
postingan sebelumnya adalah tuga refleksi minggu ke 1.
Dalam
membangun sebuah usaha banyak sekali di lingkungan kita mengeluh akan tidak
punyanya modal, kurang modal, menunggu modal, belum dapat ide mau bisnis apa,
atau pun hal-hal lainnya. Menurut pak Dahlan Iskan orang yang seperti itu
bukanlahh seorang entrepreneur, entrepreneur yang seperti itu pada dasarnya dia
memang tidak mau menjadi seorang entrepreneur. Jika kita ingin menjadi seorang
entrepreneur, kita lakukan saat itu juga, mulai dari hal-hal yang terkecil,
mulai dari yang tanpa modal, contohnya menjual produk orang dengan kesungguhan,
hingga sampai perusahaan tersebuk memiliki kepercayaan kepada anda, bahwa anda
memang dapat di percaya untuk menjual produknya, nah dari situlah kita memulai
hal-hal yang terkecil sampai terbesar dan andapun memiliki sebuah perusahaan
besar. Itulah salah satu kunci menuju kesuksesan kita, membangun kepercayaan
dengan kesungguhan.
Ada
tiga tantangan menurut pak sandiaga uno untuk scale up/ menumbuhkan suatu
usaha, yang pertama adalah access to human capital, atau yang sering
kita sebut dengan SDM. Dalam suatu usaha, yang selalu kita lakukan
menganalisa angka, menganalisa produk,
menganalisa jasa dan lain-lain. Tipi di belakan itu semua ada orangnya, ini
yang jarang kita sadari. Yang harus kita lakukan adalah menitik beratkan people
skills/ keterampilan orang tersebut. Susah untuk men-scale up bisnis kita jika
kita mempunyai kemampuan yang memumpuni human capital tersebut, dan bagian yang
tidak terpisahkan dariakses kepada SDM tersebut adalah mentorship.
Tantangan
yang kedua adalah access to market / akses kita kepada pasar. Kalau kita
jalan di tempat atau kita tidak berkembang, tentu kita akan diimbas oleh
pesaing-pesaing kita. Jadi, kalau kita memiliki akses kepada market atau market
memiliki environment yang kondusif kepada dunia usaha, kita akan mampu melakukan
scale up. Karna market itu akan mendorong kita, pasar yang semakin besar itu
akan mendorong kita untuk scale up, jika kita menangkap peluang tersebut.
Dan
yang terakhir di tantangan scale up menurut pak sandiaga uno adalah access
to capital/akses kepada modal. karna kita tidak akan bisa bertumbuh
tanpa ada akses terhadap capital. Permodalan itu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan. Tetapi moal itu akan mengejar kita jika kita memiliki SDM yang
bagus, memiliki produk yang bagus, dan tentunya memiliki akses terhadap pasar
yang bagus. Pedapt capital maupun perbankan akan mengejar kita, bukannya kita
yang mengejar mereka, jika kita memiliki itu. Ini key untuk kita maju.
Mengindetifikasi peluang dari pelanggan untuk bertumbuh.
Yang
harus kita ketahui dan jadikan landasan adalah bahwasannya tidakakan ada suatu
berusahaan tanpa ada pelanggan, dan sebuah peluang itu jangan ti tunggu, jika
tidak ada suatu peluang mari kita bangun suatu peluang tersebut, kita buat
suatu pintu itu untuk kita bertumbuh melalui pelanggan, karna suatu peluang ada
pada diri pelanggan. “peluang adalah pelanggan bawa uang datang berulang-ulang”
itu yang dikatakan oleh bapak Antonius Tanan.
Ada
tiga kata kunci dalam entrepreneurship, peluang-solusi-resiko. Peluang
kita dapatkan dari kitu merubah suatu masalah, maka masalah menjadi peluang. Untuk
mengembangan suatu solusi kita harus di inivasikan, kita
harus berinovasi. Kemudian dari semua itu pasti ada faktor resiko, resiko itu
harus di kelola di kecilkan bahkan kalau perlu kita hilangkan.
Makan
perlu kita ketahui bahwasannya pelanggan adalah sumber informasi, inspirasi dan
inovasi. Bagaimana kita dari pelanggan memperoleh informasi menjadi inspirasi
sehingga kemudian bagai mana kita berinovasi, dan dengan cara itulah kita dapat
menumbuhkan usaha kita.
Strategi Bertumbuh melalui daur hidup usaha
Setiap
perusahaan akan melalui sebuah proses perjalanan kehidupannya. Pertama-tama
sebuah usaha akan diawali dengan proses
start up, yaitu memulai dari nol. Ibarat manusia, dia lahir. Setelah lahir,
maka itu adalah memasuki tahap yang disebut dengan tahap perkenalan atau
introduction. Pada tahap ini usaha mulai dikenalkan kepada pasar, kepada para
pelanggannya, kepada masyarakat. Apakah pelanggannya bisa menerima atau tidak
ini adalah sebuah proses dalam masa-masa perkenalan.
Setelah perusahaan melewati fase pertumbuhan maka
selanjutnya adalah akan masuk kedalam Fase
Growth/ fase pertumbuhan,
disini yang membedakan adalah fase pertumbuhan itu diawali dengan mulainya
perusahaan melewati titik impas. dimana
perusahaan sudah mulai mendapatkan keuntungan, dengan kata
lain juga semua keuntungan atau biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan bisa dicover oleh pendapatan yang diterima. Pada
saat itulah perusahaan mulai mengalami keuntungan dan dengan adanya keuntungan
perusahaan bisa bertumbuh. Dalam fase ini sering kali kita tidak mengetahui kapan titik impas itu
terjadi, mungkin salah satunya dikarnakan pencatatan pembukuan
atau keuangan kita tidak dilakukan dengan disiplin, karena banyak sekali di kita ketika dalam fase pengenalan, kita menerima
uang lebih dari pengeluaran, kita merasa telang untung, padahal itu belum
tentu, masih banyak biaya-biaya yang belum di bebankan. Inilah pentingnya
mengetahui kapan titik impas, karena perusahaan harus bisa membuat dirinya menghidupi dirinya sendiri dengan profit yang
diperolehnya tidak selalu bergantung pada subsidi atau lainnya.
kemudian setelah fase pertumbuhan, perusahaan akan
memasuki yang namanya fase kematangan, fase
ini berbeda dengan fase sebelumnya, jika Fase pertumbuhan itu
ditandai dengan peningkatan market share yang sangat
cepat, maka dalam fase kematangan sebaliknya ditandai dengan mulai
melambatnya angka pertumbuhan pasar tetapi pendapatannya banyak, maksed dari pendapatan banyak adalah Karena pada saat itu
perusahaan telah mendapatkan atau mencapai sebuah tahapan yang disebut dengan
economic of scale, ataupun economic of scoop. Yang dimaksud adalah bahwa
perusahaan semakin ahli menghasilkan sebuah produk dengan biaya yang lebih
ekonomis, dan memiliki keahlian-keahlian untuk berkembang yang lebih besar
sehingga perusahaan bisa mendapatkan pendapatan lebih banyak.
Tahapan selanjutnya adalah fase kemunduran yang bisa
mengakibatkan kepada kematian. Pada tiap-tiap
fase ini, tentu strateginyapun berbeda-beda, dan kita harus
hati-hati dalam pembuatan strategi. Orang seringkali ketika pertumbuhan
yang dilakukan adalah melakukan ekspansi secara gencar. Padahal kalau dia memang modalnya tidak begitu kuat, ini bisa berbahaya
sebab ekspansi yang gencar sebaiknya dilakukan ketika usaha masuk dalam tahap
kematangan. Sebab ketika usaha itu masuk dalam tahap pertumbuhan dimana artinya
pendapatan lebih besar daripada biaya, dengan kata lain ada untung, maka untung
itu harus kita gunakan dengan bijaksana. Biasanya perusahaan-perusahaan mulai
melakukan promosi, karena dengan adanya keuntungan, dia bisa menyisihkan
dana-dananya untuk kegiatan promosi dan marketing. Baru ketika masuk dalam fase
kematangan, setelah promosi yang sangat gencar, harus diikuti dengan
pendistrubusian yang lebih luas. Artinya, ekspansi, buka cabang di berbagai
tempat. Ini juga penting supaya mereka atau brandnya dikenal di makin banyak
daerah.
Dalam postingan kali ini mungkin hanya itu yang dapat
saya sampaikan, semoga postingan kali ini bermanfaat bagi kita. Satu hal lagi
yang perlu kita ketahui adalah bahwasannya setiap industri itu mempunyai
tantangannya sendiri-sendiri. Ingat, jadikanlah itu sebuah tantangan,
challenges jangan difficulties karna jika difficulties akan mejadikan kita
berfikir pesimis, sedangkan tantangan
akan menjadikan kita bergairah karna tantangan itu harus kita hadapi.
Salam entrepreneur,
sukses selalu..
0 comments: