analisis usaha jasa cucirumah cuci fazri
Salam entrepreneur UC Onliner..
Usaha Mikro menurut
Bank Dunia adalah
Usaha gabungan (partnership)
atau usaha keluarga dengan tenaga kerja kurang dari 10 orang, termasuk di
dalamnya usaha yang hanya dikerjakan oleh satu orang yang sekaligus
bertindak
sebagai pemilik (self-employed).
Usaha mikro sering merupakan usaha tingkat survival (usaha untuk
mempertahankan hidup – survival level activities), yang kebutuhan
keuangannya dipenuhi oleh tabungan dan pinjaman berskala kecil.
Sedangkan menurut
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, definisi usaha mikro yaitu usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Kriteria usaha mikro
yang
dimaksud oleh
Undang-undang tersebut yaitu:
a. memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
Pada tugas di minggu pertama ini saya telah
mewawancarai dan menganalisis sebuah usaha mikro, diantaranya
RUMAH CUCI FAZRY
Tempat
laundry ini telah berdiri 3 tahunan, tempat usahanya bertempat di rumah orang tuanya dan masi belum
memiliki sebuah tempat khusus usahanya sendiri.
Ketika saya mendatangi tempatnya untuk di
wawancarai, saya tidak bertemu dengan pemiliknya melainkan dengan orang tuanya
yaitu ibunya, dan kebetulan ibunya sendiri itu di pekerjakan untuk bantu2 di
usaha laundry itu, jadi saya mewawancarai ibunya saja lah.
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari
hasil wawancara:
Pemilik sekaligus pengelola laundry ini tidak
selalu ada di tempat laudrynya karena dia selalu membantu saudaranya di usaha
sewa PS 3 untuk menjaga tempatnya.
Dia datang ke tempat laundynya ketika siang
saja untuk mencuci karpet (jika ada) dengan keliling mencari pelanggan hanya 2x
seharian. Laundry ini memiliki pegawai 2 orang termasuk ibunya jg,
Dari segi pendapatan bersih tidak tentu, di
kisaran 1-1,5 jt saja. Untuk ke depannya mereka belum memiliki pikiran untu
membuka cabang di daerah-daerah lain, karena tidak adanya modal dan SDMnya
sediri, bukan haya untuk cabang, bahkan pegawai untuk sekarang aja sajah sangat
kekurangan.
Bagi mereka cukup balik modal, membayar
pegawai dan dapat membeli perlengkapan usahanya kembali saja itu sudah bagus, karena sebelumnya usahanya
inipernah terlilit hutang sampai-sampai untuk melunasinya banyak yang harus di
jual dan banyak merepotkan kedua orang tuanya, pernah juga usahanya ini akan
ganti nama dan akan di khususkan uncuk cuci karpet saja dikarenakan tidak
kuatnya melayani berbagai macam cucian begitu
pula komplain para pelanggan.
Hasil dari wawancara dan diskusi tersebut dapat
saya simpulkan beberapa faktor ketidakmajuan usaha tersebut diantaranya ialah
Takutnya menghadapi sebuah resiko, dan
menghindari sebuah tantangan.
Berpindah-pindah penekunan dalam ber-usaha
mengakibatkan ketidakfokusan mengelola sebuah usahanya yang belum begitu stabil,
karena yang saya dapat pemilik usaha ini telah banyak mencari tambahan di usaha
lainnya di saat usaha laundrynya tidak ada yang mengelola.
Kurangnya ilmu manajemen di bidang usahanya itu
sendiri.
Kurangnya kesungguhan dalam mengelola usahanya.
Tidak inginnya menerima sebuah kritik dan
komplain, yang ada hanayalah menghindarinya, menjauhinya dan gampang menyerah.
Belumnya memiliki growth mindset dan masih
berpegang pada Fixed mindset.
UC onliner yang ingin menambahkan, silahkan,
kita berdiskusi.
0 comments: