Menjadikan Usaha Kita Tumbuh 2

04:01 Unknown 0 Comments



Salam entrepreneur, UC onliner..

Dalam postingan kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu yang saya dapat dari pembelajaran minggu ke 2 di Universitas Ciputra Entrepreneurship Oline (UCEO). postingan ini adalah salah satu tugas refleksi di minggu ke 2 yang pada postingan sebelumnya adalah tuga refleksi minggu ke 1.
Dalam membangun sebuah usaha banyak sekali di lingkungan kita mengeluh akan tidak punyanya modal, kurang modal, menunggu modal, belum dapat ide mau bisnis apa, atau pun hal-hal lainnya. Menurut pak Dahlan Iskan orang yang seperti itu bukanlahh seorang entrepreneur, entrepreneur yang seperti itu pada dasarnya dia memang tidak mau menjadi seorang entrepreneur. Jika kita ingin menjadi seorang entrepreneur, kita lakukan saat itu juga, mulai dari hal-hal yang terkecil, mulai dari yang tanpa modal, contohnya menjual produk orang dengan kesungguhan, hingga sampai perusahaan tersebuk memiliki kepercayaan kepada anda, bahwa anda memang dapat di percaya untuk menjual produknya, nah dari situlah kita memulai hal-hal yang terkecil sampai terbesar dan andapun memiliki sebuah perusahaan besar. Itulah salah satu kunci menuju kesuksesan kita, membangun kepercayaan dengan kesungguhan.

Ada tiga tantangan menurut pak sandiaga uno untuk scale up/ menumbuhkan suatu usaha, yang pertama adalah access to human capital, atau yang sering kita sebut dengan SDM. Dalam suatu usaha, yang selalu kita lakukan menganalisa  angka, menganalisa produk, menganalisa jasa dan lain-lain. Tipi di belakan itu semua ada orangnya, ini yang jarang kita sadari. Yang harus kita lakukan adalah menitik beratkan people skills/ keterampilan orang tersebut. Susah untuk men-scale up bisnis kita jika kita mempunyai kemampuan yang memumpuni human capital tersebut, dan bagian yang tidak terpisahkan dariakses kepada SDM tersebut adalah mentorship.
Tantangan yang kedua adalah access to market / akses kita kepada pasar. Kalau kita jalan di tempat atau kita tidak berkembang, tentu kita akan diimbas oleh pesaing-pesaing kita. Jadi, kalau kita memiliki akses kepada market atau market memiliki environment yang kondusif kepada dunia usaha, kita akan mampu melakukan scale up. Karna market itu akan mendorong kita, pasar yang semakin besar itu akan mendorong kita untuk scale up, jika kita menangkap peluang tersebut.
Dan yang terakhir di tantangan scale up menurut pak sandiaga uno adalah access to capital/akses kepada modal. karna kita tidak akan bisa bertumbuh tanpa ada akses terhadap capital. Permodalan itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Tetapi moal itu akan mengejar kita jika kita memiliki SDM yang bagus, memiliki produk yang bagus, dan tentunya memiliki akses terhadap pasar yang bagus. Pedapt capital maupun perbankan akan mengejar kita, bukannya kita yang mengejar mereka, jika kita memiliki itu. Ini key untuk kita maju.

Mengindetifikasi peluang dari pelanggan untuk bertumbuh.
Yang harus kita ketahui dan jadikan landasan adalah bahwasannya tidakakan ada suatu berusahaan tanpa ada pelanggan, dan sebuah peluang itu jangan ti tunggu, jika tidak ada suatu peluang mari kita bangun suatu peluang tersebut, kita buat suatu pintu itu untuk kita bertumbuh melalui pelanggan, karna suatu peluang ada pada diri pelanggan. “peluang adalah pelanggan bawa uang datang berulang-ulang” itu yang dikatakan oleh bapak Antonius Tanan.
Ada tiga kata kunci dalam entrepreneurship, peluang-solusi-resiko. Peluang kita dapatkan dari kitu merubah suatu masalah, maka masalah menjadi peluang. Untuk mengembangan suatu solusi kita harus di inivasikan, kita harus berinovasi. Kemudian dari semua itu pasti ada faktor resiko, resiko itu harus di kelola di kecilkan bahkan kalau perlu kita hilangkan.
Makan perlu kita ketahui bahwasannya pelanggan adalah sumber informasi, inspirasi dan inovasi. Bagaimana kita dari pelanggan memperoleh informasi menjadi inspirasi sehingga kemudian bagai mana kita berinovasi, dan dengan cara itulah kita dapat menumbuhkan usaha kita.



Strategi Bertumbuh melalui daur hidup usaha
Setiap perusahaan akan melalui sebuah proses perjalanan kehidupannya. Pertama-tama sebuah usaha akan diawali dengan proses start up, yaitu memulai dari nol. Ibarat manusia, dia lahir. Setelah lahir, maka itu adalah memasuki tahap yang disebut dengan tahap perkenalan atau introduction. Pada tahap ini usaha mulai dikenalkan kepada pasar, kepada para pelanggannya, kepada masyarakat. Apakah pelanggannya bisa menerima atau tidak ini adalah sebuah proses dalam masa-masa perkenalan.
Setelah perusahaan melewati fase pertumbuhan maka selanjutnya adalah akan masuk kedalam Fase Growth/ fase pertumbuhan, disini yang membedakan adalah fase pertumbuhan itu diawali dengan mulainya perusahaan melewati titik impas. dimana perusahaan sudah mulai mendapatkan keuntungan, dengan kata lain juga semua keuntungan atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa dicover oleh pendapatan yang diterima. Pada saat itulah perusahaan mulai mengalami keuntungan dan dengan adanya keuntungan perusahaan bisa bertumbuh. Dalam fase ini sering kali kita tidak mengetahui kapan titik impas itu terjadi, mungkin salah satunya dikarnakan pencatatan pembukuan atau keuangan kita tidak dilakukan dengan disiplin, karena banyak sekali di kita ketika dalam fase pengenalan, kita menerima uang lebih dari pengeluaran, kita merasa telang untung, padahal itu belum tentu, masih banyak biaya-biaya yang belum di bebankan. Inilah pentingnya mengetahui kapan titik impas, karena perusahaan harus bisa membuat dirinya  menghidupi dirinya sendiri dengan profit yang diperolehnya tidak selalu bergantung pada subsidi atau lainnya.
kemudian setelah fase pertumbuhan, perusahaan akan memasuki yang namanya fase kematangan, fase ini berbeda dengan fase sebelumnya, jika Fase pertumbuhan itu ditandai dengan peningkatan market share yang sangat cepat, maka dalam fase kematangan sebaliknya ditandai dengan mulai melambatnya angka pertumbuhan pasar tetapi pendapatannya banyak, maksed dari pendapatan banyak adalah Karena pada saat itu perusahaan telah mendapatkan atau mencapai sebuah tahapan yang disebut dengan economic of scale, ataupun economic of scoop. Yang dimaksud adalah bahwa perusahaan semakin ahli menghasilkan sebuah produk dengan biaya yang lebih ekonomis, dan memiliki keahlian-keahlian untuk berkembang yang lebih besar sehingga perusahaan bisa mendapatkan pendapatan lebih banyak.
Tahapan selanjutnya adalah fase kemunduran yang bisa mengakibatkan kepada kematian. Pada tiap-tiap fase ini, tentu strateginyapun berbeda-beda, dan kita harus hati-hati dalam pembuatan strategi. Orang seringkali ketika pertumbuhan yang dilakukan adalah melakukan ekspansi secara gencar. Padahal kalau dia memang modalnya tidak begitu kuat, ini bisa berbahaya sebab ekspansi yang gencar sebaiknya dilakukan ketika usaha masuk dalam tahap kematangan. Sebab ketika usaha itu masuk dalam tahap pertumbuhan dimana artinya pendapatan lebih besar daripada biaya, dengan kata lain ada untung, maka untung itu harus kita gunakan dengan bijaksana. Biasanya perusahaan-perusahaan mulai melakukan promosi, karena dengan adanya keuntungan, dia bisa menyisihkan dana-dananya untuk kegiatan promosi dan marketing. Baru ketika masuk dalam fase kematangan, setelah promosi yang sangat gencar, harus diikuti dengan pendistrubusian yang lebih luas. Artinya, ekspansi, buka cabang di berbagai tempat. Ini juga penting supaya mereka atau brandnya dikenal di makin banyak daerah.



Dalam postingan kali ini mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga postingan kali ini bermanfaat bagi kita. Satu hal lagi yang perlu kita ketahui adalah bahwasannya setiap industri itu mempunyai tantangannya sendiri-sendiri. Ingat, jadikanlah itu sebuah tantangan, challenges jangan difficulties karna jika difficulties akan mejadikan kita berfikir pesimis,  sedangkan tantangan akan menjadikan kita bergairah karna tantangan itu harus kita hadapi.
 Salam entrepreneur, sukses selalu..

0 comments: